Qur’anic Coaching
QUR’ANIC COACHING (QC) merupakan usaha pemberian bantuan kepada seseorang (coachee) untuk belajar dan bertumbuh secara otonom dan sadar (intrinsik ilahiyah) dg segenap kemampuannya, tuk meraih sukses dunia akhirat (bahagia di dunia, selamat di akhirat).
Usaha mencapai tujuan itu melalui komunikasi hangat yg dibangun dari pertanyaan-pertanyaan yg memicu kesadaran intrinsik.
Tujuan QC adalah membangun kesadaran diri secara intrinsik shg dapat merubah kondisi dirinya (nafs) ke arah lebih baik.
Sebagaimana dalam Alquran surah Ar-Ra’d ayat 11:
ۗ …إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ ..
… “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”…
Tiga teknik coaching dalam Alquran
Ada tiga teknik coaching dalam Alquran, yg biasa dikenal dg metode dakwah, yaitu:
- Hikmah
- Mauizdah hasanah.
- Mujadalah.
Aktivitas coaching merupakan bagian dari usaha dakwah. Selain itu dapat bermanfaat sbg metode psikoterapi, teknik konseling, alat memotivasi dan mencapai prestasi.
Coach (dai, konselor, terapis, psikolog) hendaklah memiliki kredibilitas utuh, bukan saja pada kompetensi akademik, namun jauh dari itu adalah memiliki konsistensi dalam tauhid, syariat dan akhlaq, serta amal sholeh, shg dapat menjadi teladan (uswah hasanah) dalam perubahan seseorang.
Sebagimana dalam QS.Al-Ahzab ayat 21:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْءَاخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Usaha QC itu dapat dilakukan oleh siapa sj, tidak hanya da’i. Sangat baik diterapkan oleh ayah kepada anak, pimpinan kepada karyawan, guru ke santri, psikolog dan konselor ke klien, dekan ke karyawan, dosen ke mhswa, pelatih ke anak asuhannya dan sebagainya.
Oleh itu, keberhasilan tiga metode tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor kredibilitas coach.
Tiga teknik ini dapat dipakai secara bertahap atau dapat pula secara terpisah dengan melihat kondisi psikologis/ kepribadian coach. Ini usaha dakwah, selebihnya tawakkal pada Allah SWT. Karena hidayah perubahan itu bukan dari coach. QS Al-Qasas ayat 56 mempertegas itu:
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِى مَنْ يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi (cintai) tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
Bapak, ibu, sdr, sdri…Selamat mencoba.
Bismillahirrahmanirrahim
1. Tahap Penyadaran Awal (Hikmah)
Hikmah: Memberikan pancingan ucapan atau pertanyaan yang ringan, sedikit, (lafadz sederhana) akan tetapi memiliki makna mendalam. Menggugah diri, ingin muhasabah, menggugah falsafah hidup dan meraih makna.
Maaf nak, boleh tahu, Cita-cita tertinggimu apa?
Apa yang paling membahagiakanmu? Hmmhhmm..Subhanallah.
2. Tahap Afeksi
Mauidzah hasanah:
Memancing motivasi dari pelajaran yang baik dan masuk ke hati. Nasehat bijak ortu dan para pejuang, serta kisah-kisah teladan rasulullah bersama pejuang Badar, pejuang syuhada Uhud.
Masih ingat.. apa makna dari itu? Coba.. Dapat? Bisa? Alhamdulillah.
Tolong bacakan terjemahan ini “Inna ma’al usri yusra… Faiza faraghta fan sab. Wa iila rabbika fargab.
Dapat maknanya? Siip.
3. Tahap Pendalaman dan Aktualisasi
Mujadalah:
Memberikan stimulus argumentasi dan bukti yang kuat. Konfrontasi dan Restrukturisasi kognitif dg diskusi argumentatif sesuai tingkat pemikiran.
Bukankah nikmat telah banyak engkau miliki?!
Coba renungkan.. potensimu… Lantas apa yg terjadi? Apa dapat dengan cara itu? Bagaimana mencapainya?
Mantap. MasyaAllah!.
Bismillahirrahmanirrahim
An-Nahl ayat 125
ادْعُ إِلٰى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجٰدِلْهُمْ بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Selamat bermujahadah,
Semangat hijrah
Billahi fii sabilill haq, fastabiqul khaerat!
Ahmd Yasser Mansyur
– Fak.Psikologi UNM.
– Ahmad Dahlan Center.
Salam hijrah dari API-HIMPSI
Asosiasi Psikologi Islam – Sulawesi Selatan